DASAR-DASAR MEMBANGUN USAHA DENGAN E-COMMERCE
Introduction
Pada
dasarnya membangun sebuah usaha (baik fisik maupun virtual) memiliki berbagai
kesamaan, khususnya dalam melakukan pengkajian terhadap apa dan bagaimana usaha
tersebut akan dijalankan (Studi Kelayakan Usaha), sebelum kita memulai
menginvestasikan modal kerja.
Yang
menarik banyak peminat dalam membangun e-commerce adalah besaran
investasi dan biaya-biaya rutin yang terjadi tidaklah terlalu mahal dibanding
dengan membuka usaha secara konvensional (fisik). Walaupun begitu, inti usaha
adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan mengandalkan investasi
se-efisien mungkin tanpa harus meninggalkan efektifitas sistem dari manajemen
sebagai power dalam mesin bisnis tersebut.
Tahapan Memulai
Usaha
Langkah-langkah dalam memulai
usaha secara elektronik, secara garis besar ada 10 tahap berikut ini:
1.
Apakah usaha tersebut merupakan usaha yang baru dimulai, atau peralihan dari
usaha konvensional ke e-commerce?.
Perlu
sekali kita menjelaskan sifat dari pembangunan usaha atas dasar historikal
kegiatan sebelumnya. Andaikan saja jawaban di atas adalah “usaha baru”, berarti
pertanyaan ke-dua sampai dengan ke-empat perlulah dijawab secara rinci, dan
apabila jawaban dari pertanyaan di atas adalah “peralihan dari usaha yang telah
ada”, maka secara otomatis pertanyaan point 2, 3 dan 4, perlu ditambahkan
dengan pertanyaan “berapa banyak pelanggan yang kini telah dapat menggunakan
internet?”.
2. Siapakah target dari pengguna
jasa/produk usahanya?.
Uraikanlah
secara rinci mulai dari tingkat kepentingan dari produk/jasa tersebut, umur
target pasar-nya, tingkat pendidikan/profesi yang diharapkan, tingkat
penghasilan, gender, lokasi pasar, dsb, secara detail. Dalam hal ini kita akan
dapat merancang berbagai hal menyangkut dari karakteristik pasar-nya (iklan,
desain, fungsi/fasilitas, dsb).
3. Bagaimana sifat jasa/produk
yang ditawarkan?.
Banyak
produk yang sangat erat dengan akurasi akan kualitasnya. Hal ini sangat penting
untuk dijelaskan dalam jaminan yang akan diberikan terhadap pelayanan purna
jual/transaksinya.
Jenis
jasa/produk (semakin bervariasi jenisnya maka akan semakin kompleks
permasalahannya). Bagaimana kompleksitas pilihan dari setiap item di setiap
jenisnya, apakah merupakan produk standard yang bersifat umum/pabrikasi (barang
elektronis, software, buku, film, musik, dsb) atau produk/jasa yang
memerlukan perlakuan khusus dalam mengkontrol kualitas akhirnya (furniture,
fashion, obat-obatan, dsb)
4. Bagaimana sifat pengadaan dari
produk/jasa yang ditawarkannya?
Apakah
produk/jasa tersebut merupakan produksi sendiri, atau mengandalkan supplier,
berapa banyak supplier yang terlibat, bagaimana sifat produk/jasa
tersebut? fisikal; digital; gabungan dari keduanya; atau bentuk lainnya yang
bersifat konseling; sewa-menyewa virtual, broker, dsb. Sehingga kita dapat
menentukan dan menghitung secara akurat terhadap berbagai biaya dari sistem
pengirimannya.
5. Berapa besar organisasi usaha
tersebut dan berapa banyak orang tenaga kerja yang dibutuhkan?.
Hal
ini akan mempengaruhi dari besaran investasi yang diperlukan, tingkat
pendidikan dari SDM-nya, sistem informasi (intranet) yang perlu dibangun dalam
rangka pendistribusian tugas-tugasnya, flow kerja yang sangat mempengaruhi
terhadap waktu produksi sampai dengan pengiriman produk/jasa.
Hal ini akan dapat membantu kita
dalam merencanakan waktu/scheduling dari setiap tahap pekerjaan, dan
juga mengantisipasi kebutuhan modal kerja serta biaya-biaya yang timbul secara
rutin.
Di
samping itu kita pun dapat menentukan strategi dari cara membangun e-commerce
tersebut (apakah akan dibangun sendiri, atau dengan cara outsourcing dengan
pihak ketiga lainnya).
6. Bagaimana sistem penjualan dan
distribusi dari produk/jasa tersebut?
Suatu
produk/jasa dapat diperjual belikan dengan berbagai cara, antara lain dengan
sistem penyewaan dan atau keanggotaan, bebas bagi siapa pun, pelayanan terhadap
organisasi tertentu, dan juga hal-hal lain yang sarat dengan kesempurnaan dari
proses transaksi dan pelayanannya (pembayaran langsung/e-transaksi, pembayaran
pertahun, dikaitkan dengan pembayaran suatu keanggotaan, dsb).
7. Bagaimana dengan peraturan
yang berlaku terhadap jenis usaha tersebut?.
Peraturan
dibuat oleh manusia dalam rangka mengatur dan mengantisipasi terhadap berbagai
kejadian yang mungkin dan atau akan timbul di kemudian hari, khususnya terhadap
usaha elektronik (e-commerce) ini.
Kita
perlu mengantisipasi berbagai hal yang menyangkut peraturan dan
perundang-undangan dikarenakan masih banyaknya ketidaktersediaannya dalam
menghadapi sifat usaha maya tersebut, suatu usaha/perusahaan perlu kiranya
melengkapi secara rinci berbagai hal yang menyangkut disclaimer atau terms
and conditions dalam kegiatannya untuk dapat dipelajari secara transparan,
khususnya menyangkut berbagai hal yang belum memiliki aturan perundangannya.
8. Bagaimana sifat pemasaran dari
produk/jasa tersebut?.
Area
pemasaran akan sangat mempengaruhi kegiatan usaha, sebagai contoh suatu usaha
dapat dibentuk hanya dalam melayani di tingkat kota tertentu saja, atau
kabupaten/provinsi, bahkan tingkat nasional di suatu negara, atau sampai dengan
pasar regional/internasional.
(Dalam
kaitannya dengan masalah ini tentunya perlu juga dipelajari peraturan yang
berlaku di negara-negara yang menjadi target pasarnya). Cakupan pemasaran harus
secara jelas diungkapkan dalam site-nya, karena sifat Internet yang
sangat global tersebut.
9. Bagaimana kita mempromosikan
usaha tersebut?
Ada
berbagai cara dalam mempromosikan dan mengkomunikasikan produk/jasa yang hendak
ditawarkan, di samping hal ini sangat erat dengan besaran investasi yang kita
tanamkan, yang perlu diingat lagi adalah batasan cakupan pasar haruslah sesuai
dengan pelayanan yang diberikan.
Terkait
dengan hal di atas, kita sering dikecewakan oleh adanya suatu tawaran yang
menarik di sebuah situs, ketika kita ingin mengakses formulir sebagai salah
satu pra-syarat dari tawaran tersebut barulah sadar bahwa promosi ini hanya
berlaku bagi negara tertentu saja, tanpa kita sadari sekian waktu pulsa dan
konsentrasi telah kita buang begitu saja tanpa memperoleh hasil apapun.
10. Seberapa besar diperlukannya
kegiatan fisik dalam rangka menjalankan usaha tersebut?
Kegiatan
fisik sudah dapat dipastikan sangat diperlukan dalam menjalankan usaha dalam
bentuk apapun, akan tetapi dalam hal ini kita harus mengantisipasi sifat
produk/jasa yang kita tawarkan khususnya yang mempergunakan teknologi informasi
ini.
Sebagai
contoh usaha e-commerce dapat hanya menyediakan pelayanan transaksi
saja, sedangkan apabila konsumen ingin mengetahui dan mempelajari
produk/jasanya maka diperlukan adanya showroom-showroom. Di samping itu
variasi jumlah produk, tipe dan pelayanan, jumlah supplier, juga akan
mempengaruhi seberapa besar kegiatan fisik diperlukan.
Membuat suatu studi dengan
sedikitnya menjawab secara rinci 10 pertanyaan di atas akan lebih memudahkan
kita dalam mengantisipasi perkembangan usaha kita di kemudian harinya,
visi-misi-strategi perusahaan tidaklah merupakan hal yang ngawang, tetapi sudah
seharusnya kita miliki sejak awal dan dapat diimplementasikan secara nyata.
Atas
dasar keseriusan inilah kita dapat menciptakan rasa aman dan kepercayaan serta
pelayanan yang baik terhadap para konsumennya.
Terima Kasih, Sudah berkunjung ...
0 Response to "DASAR-DASAR MEMBANGUN USAHA DENGAN E-COMMERCE"
Post a Comment